Nutrisi Buruk dan Faktor Biologis yang Mempengaruhi Kolagen

1 day ago 12

ringkasan

  • Penurunan kolagen di wajah disebabkan oleh penuaan alami, paparan sinar UV, gaya hidup tidak sehat, faktor lingkungan, nutrisi buruk, serta genetika dan peradangan.
  • Produksi kolagen mulai melambat sejak usia 20-an, dengan kehilangan sekitar 1% setiap tahun, dan dipercepat saat menopause.
  • Paparan sinar matahari berlebihan adalah penyebab utama hilangnya kolagen, menyumbang hingga 80-90% penuaan kulit, karena merusak serat kolagen dan menghambat sintesis baru.

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, pernahkah kamu merasa kulit wajah mulai kehilangan kekencangan, muncul garis halus, atau tidak sekenyal dulu? Ini bisa jadi salah satu tanda kolagen di wajah berkurang. Kolagen adalah protein vital yang berperan menjaga kulit tetap halus, kencang, dan tampak awet muda.

Namun, seiring berjalannya waktu, produksi kolagen alami dalam tubuh kita akan menurun. Penurunan ini menyebabkan berbagai perubahan pada kulit, seperti kerutan, kulit kendur, dan hilangnya volume wajah yang seringkali membuat kita bertanya-tanya apa penyebabnya.

Berbagai faktor, mulai dari proses alami hingga kebiasaan sehari-hari, berkontribusi pada penipisan kolagen di wajah. Memahami penyebabnya akan membantu kita mengambil langkah tepat untuk menjaga kesehatan dan keremajaan kulit. Mari kita selami lebih dalam mengapa kolagen wajah bisa berkurang.

Penuaan Alami dan Ancaman Sinar Matahari pada Kolagen

Penurunan kolagen adalah bagian tak terhindarkan dari proses penuaan alami atau intrinsic aging. Sejak usia pertengahan 20-an, kemampuan tubuh untuk memproduksi kolagen mulai melambat secara bertahap. Bahkan, pada usia 30 tahun, kita bisa kehilangan sekitar 1% kolagen setiap tahunnya, dan penurunan ini dipercepat pada wanita selama masa menopause karena peran estrogen dalam mendukung produksi kolagen.

Fibroblas kulit manusia, sel yang bertanggung jawab memproduksi kolagen, menjadi kurang aktif seiring bertambahnya usia. Akibatnya, serat kolagen menjadi lebih tebal, terfragmentasi, dan kurang terorganisir, yang secara langsung menyebabkan hilangnya elastisitas dan kekencangan kulit.

Selain penuaan, paparan sinar matahari berlebihan merupakan musuh utama kolagen kulit. Sinar UV, terutama UVA, mampu menembus jauh ke dalam lapisan dermis tempat kolagen berada. Sinar ini merangsang produksi enzim matrix metalloproteinases (MMPs) yang berlebihan, yang kemudian memecah kolagen.

Paparan sinar matahari kronis tidak hanya merusak kolagen yang sudah ada, tetapi juga mengganggu sintesis kolagen baru. Kerusakan UV ini adalah penyebab utama hilangnya kolagen kulit, menyumbang hingga 80-90% dari penampilan penuaan kulit.

Gaya Hidup dan Lingkungan yang Mempercepat Tanda Kolagen di Wajah Berkurang

Kebiasaan gaya hidup sehari-hari memiliki dampak signifikan terhadap kadar kolagen di wajah. Merokok, misalnya, secara langsung merusak kolagen dan elastin, mengurangi aliran darah ke kulit, serta menghambat pengiriman oksigen dan nutrisi penting untuk produksi kolagen. Selain itu, merokok juga meningkatkan produksi radikal bebas yang merusak serat kolagen.

Konsumsi gula berlebihan juga menjadi pemicu glikasi, yaitu proses di mana molekul gula menempel pada kolagen, membuatnya kaku dan rusak. Alkohol, di sisi lain, menyebabkan dehidrasi dan menguras nutrisi penting untuk pembentukan kolagen, serta meningkatkan stres oksidatif. Kurang tidur dan stres kronis juga berkontribusi pada degradasi kolagen karena memicu pelepasan hormon kortisol yang memecah kolagen.

Faktor lingkungan juga tidak kalah berperan dalam mempercepat tanda kolagen di wajah berkurang. Polusi udara, seperti nitrogen dioksida dan partikel, meningkatkan stres oksidatif dan peradangan pada sel kulit, yang mengurangi sintesis kolagen. Logam berat dan bahan kimia pengganggu hormon juga dapat mengganggu proses enzimatik penting dalam produksi kolagen.

Bahkan, suhu ekstrem, baik dingin maupun panas berlebihan, dapat berdampak buruk pada kolagen kulit, memengaruhi hidrasi dan elastisitasnya. Oleh karena itu, melindungi diri dari polusi dan menjaga suhu tubuh tetap stabil sangat penting untuk menjaga kolagen.

Nutrisi Buruk dan Faktor Biologis Lainnya yang Mempengaruhi Kolagen

Diet yang tidak seimbang dan kekurangan nutrisi esensial dapat secara signifikan mengurangi produksi kolagen tubuh. Vitamin C, misalnya, sangat penting sebagai kofaktor dalam pembentukan kolagen dan sebagai antioksidan yang melindungi kolagen dari kerusakan oksidatif. Diet rendah protein juga dapat mempercepat hilangnya kekencangan kulit karena kekurangan bahan baku penting untuk produksi kolagen.

Selain itu, ada faktor biologis lain yang memengaruhi seberapa cepat tanda kolagen di wajah berkurang. Genetika memainkan peran besar; beberapa orang mungkin memiliki kecenderungan genetik terhadap degradasi kolagen yang lebih cepat, menyebabkan tanda-tanda penuaan dini. Peradangan kronis, yang disebabkan oleh paparan racun atau faktor lingkungan, juga dapat mempercepat degradasi kolagen.

Stres oksidatif, yang dihasilkan oleh radikal bebas dari sinar UV, polusi, dan proses metabolisme normal, merusak serat kolagen yang ada dan mengganggu pembentukan kolagen baru. Memahami semua faktor ini memungkinkan kita untuk mengambil tindakan pencegahan dan perawatan yang lebih efektif untuk menjaga kulit tetap sehat dan awet muda, Sahabat Fimela.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Anisha Saktian Putri

    Author

    Anisha Saktian Putri
Read Entire Article
Beauty |