Tahukah Kamu Berapa Liter Air Terbuang? Ini Cara Keramas yang Hemat Air di Rumah

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, keramas merupakan rutinitas kebersihan pribadi yang tak terpisahkan dari kehidupan modern kita. Namun, tahukah Anda bahwa di balik kesegaran yang ditawarkannya, aktivitas ini menyimpan potensi dampak lingkungan yang signifikan? Terutama terkait dengan konsumsi air yang seringkali tak disadari.

Di tengah isu krisis air global dan tantangan keberlanjutan, sudah saatnya kita meninjau kembali kebiasaan keramas di rumah. Berapa banyak air yang sebenarnya terbuang setiap kali kita membersihkan rambut? Mari kita selami lebih dalam fakta-fakta mengejutkan di baliknya.

Artikel ini akan mengupas tuntas mengapa penting untuk menerapkan cara keramas yang hemat air di rumah. Kami juga akan memberikan tips praktis agar rambut tetap bersih dan sehat tanpa perlu membuang banyak air. Bersiaplah untuk mengubah rutinitas keramas Anda menjadi lebih ramah lingkungan.

Aktivitas keramas menyumbang porsi besar dari konsumsi air rumah tangga. Rata-rata pemakaian air rumah tangga di perkotaan Indonesia bisa mencapai 169,11 liter per orang per hari untuk kelas menengah. Dari jumlah tersebut, cuci mandi serta kakus menjadi kebutuhan air tertinggi, di mana mandi sendiri dapat menghabiskan sekitar 45% atau 60 liter dari total air yang digunakan per hari.

Jumlah air yang dihabiskan untuk sekali keramas sangat bervariasi tergantung pada durasi dan jenis kepala pancuran yang digunakan. Sebagai gambaran, pancuran standar menggunakan sekitar 8 liter per menit, sementara pancuran klasik dengan kepala pancuran standar mengonsumsi sekitar 15 hingga 20 liter per menit. Angka ini menunjukkan potensi pemborosan yang besar jika tidak diatur.

Secara lebih spesifik, mandi selama 5 menit dapat mengonsumsi sekitar 75 hingga 100 liter air. Jika durasinya mencapai 10 menit, air yang terbuang bisa mencapai 160 liter atau bahkan 200 liter jika tidak ada sistem hemat air yang terpasang. Bahkan di salon, proses keramas untuk satu pelanggan yang memakan waktu 7-10 menit dapat menghabiskan 53-75 liter air. Ini adalah fakta mengejutkan yang perlu kita sadari.

Konsumsi air yang tinggi untuk aktivitas sehari-hari seperti keramas memiliki beberapa dampak lingkungan yang serius. Salah satunya adalah penipisan sumber daya air bersih. Air bersih adalah sumber daya terbatas, dan penggunaan berlebihan dapat menyebabkan penipisan cadangan air tanah serta permukaan, yang berdampak pada ekosistem dan ketersediaan air untuk kebutuhan esensial lainnya.

Selain itu, banyak orang menggunakan air hangat atau panas untuk keramas. Pemanasan air membutuhkan energi, yang seringkali berasal dari pembakaran bahan bakar fosil. Proses ini berkontribusi pada emisi gas rumah kaca dan perubahan iklim, menambah beban lingkungan dari rutinitas yang tampak sepele.

Sampo dan kondisioner yang kita gunakan mengandung berbagai bahan kimia. Setelah dibilas, residu kimia ini masuk ke sistem pembuangan air. Meskipun diolah, residu ini berpotensi mencemari lingkungan perairan dan mengganggu kehidupan akuatik, sehingga setiap pilihan produk juga memiliki konsekuensi.

Sahabat Fimela, mengurangi jejak air dari aktivitas keramas tidak berarti mengorbankan kebersihan atau kesehatan rambut. Ada banyak cara keramas yang hemat air di rumah yang bisa Anda terapkan dengan mudah. Salah satu cara paling efektif adalah mematikan air saat mengaplikasikan produk, seperti sampo dan kondisioner, lalu nyalakan kembali saat membilas.

Mempersingkat durasi keramas juga sangat efektif dalam menghemat air. Dengan hanya mengurangi waktu mandi Anda sebanyak 2 menit, Anda dapat menghemat rata-rata 30 hingga 40 liter air. Pertimbangkan juga investasi pada kepala pancuran hemat air (low-flow showerhead) yang dirancang untuk mengurangi jumlah air yang digunakan hingga 50% tanpa menurunkan tekanan.

Frekuensi keramas juga berperan penting. Para ahli kesehatan rambut tidak menyarankan keramas setiap hari karena hal ini bisa membuat rambut menjadi kering dan rusak. Idealnya, cukup keramas 2-3 hari sekali untuk menjaga kelembapan alami rambut dan menghemat air. Untuk hari-hari di antaranya, sampo kering (dry shampoo) bisa menjadi solusi praktis untuk menyerap minyak dan kotoran tanpa dibilas.

Meskipun tujuannya adalah hemat air, pastikan pembilasan rambut dilakukan secara menyeluruh hingga bersih sempurna. Residu sampo dapat menyebabkan ketombe dan iritasi kulit kepala. Selain itu, pilih suhu air yang tepat; hindari air panas yang dapat merusak rambut dan membutuhkan lebih banyak energi untuk dipanaskan. Dengan menerapkan tips ini, Anda tidak hanya menghemat air tetapi juga menjaga kesehatan rambut secara optimal.