Bulgari Hadirkan Wewangian Teh yang Ditwist Secara Modern dalam Lini Eau Parfumée Terbaru

Fimela.com, Jakarta Di tengah maraknya tren parfum, Bulgari memilih kembali ke akar identitas olfaktori mereka lewat koleksi eau parfumée terbaru yang sekaligus merayakan ulang tahun perjalanan wewangian rumah mode asal Italia ini. Dengan menghadirkan versi modern dari dua aroma klasik—Thé Vert dan Thé Blanc—koleksi ini memanfaatkan teknologi ekstraksi terkini untuk menyajikan aroma teh yang lebih bersih, ringan, dan menyegarkan, sekaligus mengusung filosofi baru tentang koneksi personal manusia dengan alam.

Sejak Thé Vert pertama kali diperkenalkan pada 1992, aroma teh telah menjadi ciri khas yang membedakan Bulgari dari parfum lain. Kini, tiga dekade kemudian, identitas tersebut dipertegas kembali melalui pendekatan emosional dalam konsep “Bulgari Botanical Garden”—sebuah taman imajiner tempat berbagai jenis teh mewujud dalam pengalaman aroma yang menenangkan namun tetap elegan.

Dengan memadukan tradisi Timur dan seni wewangian Eropa, Bulgari menyempurnakan koleksi eau parfumée menjadi lebih relevan bagi konsumen masa kini. Penggunaan bahan alami hingga 94%, proses ekstraksi Supercritical Fluid Extraction (SFE), serta desain kemasan baru yang lebih lembut dan berkesan artistik menjadi bagian dari upaya Bulgari untuk menyatukan inovasi, keberlanjutan, dan estetika dalam satu rangkaian parfum. 

Bagi pecinta aroma yang halus dan tidak berlebihan, eau parfumée versi terbaru ini menghadirkan keindahan dalam kesederhanaan—aroma teh yang tak lagi hanya klasik, tapi juga sangat kontemporer.

Eau Parfumée au Thé Vert dikenal sebagai parfum unisex yang ringan, bersih, dan menyegarkan. Diracik oleh Jean-Claude Ellena, aroma ini menggabungkan sensasi segar dari daun teh hijau India dengan kelembutan kelopak bunga neroli dan jeruk bergamot.

Karakter aromanya tidak mencolok, tapi memberi kesan menenangkan dan elegan, menjadikannya pilihan populer di butik Bulgari, hotel mewah, maskapai penerbangan, hingga kapal pesiar. Pada edisi terbarunya, Thé Vert diformulasikan ulang menjadi eau de toilette dengan kandungan bahan alami mencapai 94%.

Bulgari juga menggunakan teknologi Supercritical Fluid Extraction (SFE) untuk mengekstraksi aroma teh hijau secara lebih murni, sehingga menghasilkan nuansa herbal yang lebih nyata dan tahan lama. Varian ini juga tersedia dalam ukuran 350ml edisi heritage yang hanya dijual terbatas di butik tertentu.

Sebagai pelengkap, Bulgari juga menghadirkan Eau Parfumée au Thé Blanc yang terinspirasi dari teh putih asal Tiongkok. Jenis teh ini dikenal sebagai teh paling halus dan murni, dipanen hanya dari pucuk daun termuda. Aromanya yang lembut dan memiliki karakter menenangkan, menjadikannya simbol ketentraman yang dituangkan ke dalam parfum dengan paduan white musk dan aksen floral yang lembut. 

Versi terbaru Thé Blanc juga menggunakan teknologi SFE untuk menjaga keaslian aroma teh putih, dan diformulasikan dengan 89% bahan alami. Hasilnya adalah eau de toilette yang ringan namun tetap memberikan efek relaksasi pada kulit. Wewangian ini cocok untuk mereka yang mencari parfum dengan aura bersih, tenang, dan tidak mengganggu indra penciuman secara berlebihan.

Pembaruan tidak hanya terjadi pada formula, tetapi juga pada desain botol eau parfumée. Kali ini, Bulgari memilih pendekatan visual yang lebih refined. Tutup botol didesain ulang dengan warna beige keemasan dan logo “tondo”—khas Bulgari yang terinspirasi dari koin Romawi kuno.

Aksen warna retakan di leher botol mengingatkan pada keramik Tiongkok, memberi sentuhan heritage yang elegan. Kemasan luarnya juga dibuat lebih ramah lingkungan menggunakan kertas berbasis serat hemp yang kuat namun lembut.

Bagian depan dihiasi ilustrasi botani daun dan bunga teh hasil karya ilustrator Prancis, mencerminkan isi parfum yang bersifat alami dan menyegarkan. Dengan pilihan ukuran 75ml, 150ml, dan edisi spesial 350ml, koleksi ini menjadi perwujudan baru dari filosofi “elegance in simplicity” ala Bulgari.