Fleurs de Cerisier Jadi Wajah Baru L’Occitane yang Lebih Personal dan Sarat Makna

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, parfum bukan sekadar wewangian—melainkan juga bisa menjadi identitas, pelengkap ekspresi diri, bahkan pintu menuju kenangan. Dalam dunia parfum, ada aroma yang tidak hanya memikat indra, tetapi juga mengajak kita merasakan suasana, tempat, dan emosi. Salah satunya adalah cherry blossom, atau dalam bahasa Prancis dinamakan fleurs de cerisier. 

Wewangian lembut yang lekat dengan nuansa feminin ini telah lama menjadi salah satu ikon dari L’Occitane en Provence. Kini, parfum ini kembali dalam balutan baru yang lebih personal, sekaligus menjadi wajah baru dari keseluruhan identitas merek asal Prancis tersebut. 

Transformasi ini bukan hanya soal kemasan, tapi juga tentang bagaimana L’Occitane ingin kembali menyentuh akar budaya dan nilai-nilai yang membentuk mereka sejak awal. Dalam lanskap kecantikan yang makin sarat estetika dan kecepatan, L’Occitane justru melangkah perlahan namun pasti—mengajak kita kembali merasakan keaslian, kehangatan, dan makna di balik setiap tetes parfum. 

Lewat lini Fleurs de Cerisier, L’Occitane tidak hanya memperbarui citra, tetapi juga mempertegas siapa mereka sesungguhnya. Berikut dua hal penting yang membentuk wajah baru L’Occitane dan kehadiran kembali cherry blossom dalam kemasan yang sarat makna.

Alih-alih menyebutnya sebagai rebranding, L’Occitane lebih suka menyebut transformasi ini sebagai sesuatu yang lebih dari diri mereka sebenarnya. Dalam proses ini, mereka kembali menggali warisan tanah Provence yang selama ini menjadi sumber inspirasi utama—dari irama hidup, warna alam, hingga kerajinan lokal. 

Salah satu simbol penting dari pembaruan ini adalah hadirnya monogram baru—sebuah ikon sederhana namun sarat makna, yang berasal dari huruf pertama logo asli L’Occitane. Desain ini mencerminkan mata yang terbuka pada masa depan, namun tetap berpijak pada sejarah.  

Kemasan baru yang digunakan pada seluruh lini produk, mulai dari parfum, body lotion, shower gel hingga hand cream ini mengusung semangat yang sama, yakni paduan harmonis antara alam, budaya, dan tradisi lokal. Tak hanya visual, identitas baru ini juga terlihat dalam detail kecil seperti warna-warna lembut yang terinspirasi alam, hingga penamaan bahan-bahan utama yang tertulis jelas sebagai penghormatan terhadap akar Provence. 

Bahkan label aromanya kini mengikuti bentuk lambang kebangsawanan daerah tersebut—yang tak hanya mempercantik kemasan—tapi juga mengaitkan kembali ke sejarah dan otentisitas.

Meski tampil dengan sentuhan modern, namun aroma cherry blossom tetap setia pada keharuman khasnya, yakni perpaduan floral ringan dengan nuansa buah merah segar, mengingatkan pada musim semi di Provence. Aroma ini dibuka dengan akord cherry, dilanjutkan oleh kelembutan bunga sakura, dan ditutup dengan sentuhan musk yang hangat dan halus. Profilnya yang feminin, airy, dan lembut menjadikannya pilihan banyak wanita yang menyukai wangi segar namun tetap elegan.  

Kini, cherry blossom hadir dalam bentuk Eau de Toilette, shower gel, body lotion, lip balm hingga hand cream—yang seluruhnya dibalut dalam desain baru yang lebih bersih dan menyatu dengan karakter aromanya. Bentuk botol pun mengikuti lengkungan khas arsitektur Provençal, memberi kesan ramah sekaligus autentik. 

Untukmu yang ingin mencoba, parfum Eau de Toilette dalam kemasan 50 ml ditawarkan mulai dari Rp1,2 jutaan. Sementara versi lotion dan shower gelnya juga tersedia dalam harga yang lebih terjangkau, yakni masih di kisaran Rp400–600 ribuan. Seluruh rangkaian ini sudah bisa didapatkan di gerai resmi L’Occitane maupun melalui situs resminya.

Hadirnya Fleurs de Cerisier dalam wajah baru ini bukan sekadar pembaruan estetika, tapi juga bentuk komitmen L’Occitane untuk terus relevan tanpa kehilangan jati diri—menyentuh sisi personal, otentik, dan bermakna dalam tiap aroma.