Skin Barrier Saja Nggak Cukup, Kini Makin Banyak yang Sadar Perawatan Kulit Harus Dimulai dari Skin Microbiome

Fimela.com, Jakarta Dalam beberapa tahun terakhir, istilah skin barrier jadi salah satu topik yang hangat diperbincangkan di dunia kecantikan. Mulai dari konten edukatif di media sosial sampai diskusi seputar skincare routine, banyak beauty enthusiast yang kini makin sadar bahwa kunci kulit sehat bukan cuma soal glowing, tapi juga soal fungsi pertahanan alami kulit itu sendiri.

Peningkatan kesadaran ini tercermin dari data Google Trends yang menunjukkan bahwa pencarian kata kunci skin barrier naik drastis hingga 500% sejak tahun 2020 hingga 2024. Artinya, makin banyak orang yang ingin tahu dan memahami bagaimana cara menjaga pelindung alami kulit mereka agar tetap optimal. Namun, ternyata menjaga skin barrier saja belum cukup.

“Banyak yang belum tahu bahwa kekuatan skin barrier sangat dipengaruhi oleh keseimbangan skin microbiome, yaitu komunitas mikroorganisme baik yang hidup di permukaan kulit,” jelas Esa Mahira Arman, Senior Brand Manager POND’S Indonesia dalam peluncuran inovasi terbaru mereka, POND’S Ultra Light Biome Gel, di acara “POND’S Biome Lab” yang digelar pada 6–8 Juni 2025 di Mall Kota Kasablanka.

Acara ini menjadi bagian dari perhelatan BeautyFest Asia dan berhasil menarik antusiasme lebih dari 6.000 beauty enthusiast yang penasaran dengan inovasi perawatan kulit berbasis teknologi skin microbiome pertama di Indonesia. Dalam acara ini, POND’S juga memperkenalkan Microbiome Analyzer, sebuah teknologi revolusioner yang bisa menganalisa keseimbangan skin microbiome secara instan hanya dalam waktu satu jam, berbeda dengan teknologi serupa yang umumnya memakan waktu berminggu-minggu.

Kalau selama ini kita menganggap skin barrier adalah benteng utama kulit, maka skin microbiome bisa diibaratkan sebagai pasukan penjaganya. Menurut dr. Anesia Tania, Sp.D.V.E, FINSDV, ketidakseimbangan mikrobioma kulit bisa menyebabkan penurunan fungsi skin barrier. Akibatnya, kulit jadi lebih sensitif, kering, mudah iritasi, bahkan rentan terhadap jerawat dan eksim.

“Skin microbiome yang seimbang bisa membantu mempercepat regenerasi kulit, menjaga kadar pH alami, dan meningkatkan kelembapan alami kulit,” tambah dr. Anes.

Menjawab kebutuhan tersebut, POND’S menghadirkan Ultra Light Biome Gel, Biome Gel pertama di Indonesia, yang diformulasikan dengan jutaan prebiotik untuk menutrisi mikroba baik di kulit. Inovasi ini dikembangkan dari riset mendalam POND’S Skin Institute sejak tahun 2007 bersama lembaga-lembaga ilmiah dan universitas ternama dunia.

Produk ini tersedia dalam dua varian sesuai kebutuhan kulit:

• POND’S Hydra Miracle Ultra Light Biome Gel: mengandung Cera-Hyamino™ (Pro-Ceramide, Hyaluron, dan Asam Amino) yang membantu menghidrasi dan menguatkan skin barrier, terbukti meningkatkan hidrasi kulit hingga 100%.
• POND’S Bright Miracle Ultra Light Biome Gel: dengan Niasorcinol™ (Niacinamide dan E-Resorcinol) yang memberikan efek mencerahkan 50 kali lebih kuat. Keduanya hadir dalam bentuk Moisturizer Gel yang ringan dan cepat menyerap, serta Gentle Cleanser yang mampu membersihkan wajah tanpa membuat kulit terasa kering berkat formula 30X lebih lembut dan pH netral.

Salah satu pengunjung spesial dalam “POND’S Biome Lab” adalah aktris Yuki Kato. Ia mengaku baru mengetahui pentingnya skin microbiome setelah ikut mencoba POND’S Microbiome Analyzer di lokasi acara.

“Selama ini aku fokusnya cuma di skin barrier aja. Tapi ternyata ada mikrobiome yang juga penting banget. Jadi senang banget bisa konsultasi langsung dan tahu ternyata POND’S Hydra Miracle cocok banget sama kebutuhan kulitku. Teksturnya ringan, cepat meresap, dan bikin kulit langsung terasa lembap,” ungkap Yuki.

Lewat rangkaian produk dan edukasi ini, POND’S berharap bisa menginspirasi lebih banyak perempuan untuk memahami pentingnya menjaga keseimbangan skin microbiome sebagai langkah awal merawat kulit secara menyeluruh.

Karena kulit yang sehat bukan hanya soal glow di luar, tapi juga soal keseimbangan di dalam.