Ini Tren Bedak Lokal yang Diminati Masyarakat Indonesia di 2025

4 days ago 21

ringkasan

  • Bedak lokal mendominasi pasar Indonesia di 2025, dengan 5 dari 10 merek terlaris di Shopee adalah produk dalam negeri, didukung data GoodStats dan NielsenIQ.
  • Konsumen memilih bedak lokal karena kualitas inovatif, harga terjangkau, formulasi sesuai iklim tropis, sertifikasi halal, serta tren keberlanjutan dan hybrid skincare-makeup.
  • Wardah menjadi pemimpin pasar bedak lokal selama delapan tahun berturut-turut, mencatat omzet fantastis dan menguasai hampir 40% pangsa pasar Two Way Cake.

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, tahun 2025 menjadi momen penting bagi industri kecantikan tanah air. Kita menyaksikan kebangkitan dan dominasi produk kecantikan lokal, khususnya dalam kategori bedak. Fenomena ini menunjukkan pergeseran preferensi konsumen yang semakin percaya pada kualitas buatan dalam negeri.

Data terbaru mengindikasikan bahwa masyarakat Indonesia kini lebih mantap memilih bedak lokal. Pilihan ini didorong oleh kualitas yang bersaing, harga yang terjangkau, serta formulasi yang sangat sesuai dengan iklim tropis. Ini membuktikan bahwa produk lokal mampu bersaing di tengah gempuran merek global.

Riset GoodStats Indonesia yang dipublikasikan Databoks Katadata bahkan mengungkapkan fakta menarik. Lima dari sepuluh merek bedak terlaris di Shopee pada kuartal II 2025 adalah produk lokal, menunjukkan kebanggaan konsumen terhadap produk asli Indonesia.

Dominasi Bedak Lokal di Pasar Indonesia: Bukti Kebanggaan Produk Dalam Negeri

Kebangkitan tren bedak lokal yang diminati masyarakat Indonesia di 2025 bukan sekadar isapan jempol. Data konkret dari berbagai lembaga riset mendukung klaim ini. Konsumen kini secara aktif mencari dan memilih produk yang diproduksi di dalam negeri, menandakan pergeseran signifikan dalam pola konsumsi.

Salah satu merek yang menjadi sorotan adalah Wardah. Merek ini berhasil menduduki posisi bedak terlaris di Shopee Indonesia selama kuartal II 2025. Wardah menguasai sekitar satu dari setiap sepuluh transaksi bedak di platform e-commerce tersebut, sebuah pencapaian yang luar biasa.

Lebih dari itu, Wardah telah mempertahankan posisinya sebagai merek bedak nomor satu di Indonesia selama delapan tahun berturut-turut. Data ini berasal dari NielsenIQ Retail Index Service, yang mencakup periode dari tahun 2017 hingga 2025. Konsistensi ini menunjukkan kepercayaan konsumen yang tinggi.

Pencapaian ini menjadi bukti nyata bahwa produk lokal tidak hanya mampu bersaing, tetapi juga mendominasi pasar. Kualitas, inovasi, dan pemahaman mendalam terhadap kebutuhan kulit masyarakat Indonesia menjadi kunci utama keberhasilan ini.

Ragam Jenis dan Formulasi Bedak Lokal yang Jadi Pilihan Utama

Masyarakat Indonesia di tahun 2025 menunjukkan preferensi yang beragam terhadap jenis bedak lokal. Pilihan ini disesuaikan dengan kebutuhan kulit dan hasil akhir yang diinginkan. Berbagai inovasi telah dihadirkan oleh produsen lokal untuk memenuhi permintaan pasar yang dinamis.

  • Bedak Tabur (Loose Powder): Jenis ini tetap menjadi pilihan populer karena teksturnya yang ringan. Bedak tabur sangat cocok untuk finishing riasan, terutama bagi pemilik kulit berminyak atau berjerawat karena tidak menyumbat pori-pori. Contohnya adalah Wardah Colorfit Mattifying Powder yang dirancang dengan kontrol minyak baik.
  • Bedak Padat (Compact Powder): Diminati karena kepraktisannya dan kemampuannya menyerap minyak berlebih. Produk seperti AZZURA Compact Powder menawarkan hasil semi-matte ringan dengan kandungan vitamin E dan UV filter. Wardah Luminous Compact Powder juga memberikan tekstur silky untuk hasil bercahaya.
  • Two Way Cake (TWC): Bedak ini menawarkan coverage tinggi karena merupakan perpaduan antara foundation dan bedak. TWC sangat cocok untuk meratakan warna kulit secara efektif. Wardah menguasai hampir 40% pangsa pasar Two Way Cake di Indonesia pada Juni 2025.
  • Cushion: Bentuk bedak ini juga semakin populer, menawarkan aplikasi mudah dan coverage yang baik. Wardah Colorfit Perfect Glow Cushion dan Exclusive Flawless Cover Cushion dikenal karena kemampuannya menyatu sempurna dengan warna kulit.
  • Bedak Translucent: Banyak diandalkan untuk mendapatkan hasil makeup yang flawless dan tahan lama. Jenis ini mampu mengontrol minyak dan mengunci foundation dengan baik.

Selain jenis, formulasi bedak lokal yang diminati juga mencakup beberapa aspek penting. Konsumen mencari produk yang tidak hanya mempercantik tetapi juga merawat kulit. Ini sejalan dengan tren kecantikan yang mengedepankan kesehatan kulit.

  • Oil-control dan Non-comedogenic: Formulasi ini sangat dicari, terutama oleh pemilik kulit berminyak dan berjerawat. Tujuannya adalah mencegah penyumbatan pori dan timbulnya jerawat.
  • Kandungan Pencerah: Formula seperti Microbright Formula, Licorice Extract, dan Vitamin B3 sangat diminati. Bahan-bahan ini membantu mencerahkan kulit wajah secara alami dan aman.
  • Perlindungan UV: Kandungan SPF dan PA++ yang melindungi kulit dari paparan sinar matahari menjadi nilai tambah penting. Ini memberikan perlindungan ganda bagi kulit dari efek buruk sinar UV.
  • Hybrid Skincare-Makeup: Produk yang menggabungkan fungsi perawatan kulit dan makeup menjadi tren besar di 2025. Konsep ini menawarkan efisiensi bagi konsumen yang menginginkan manfaat ganda dalam satu produk.

Faktor Kunci di Balik Meroketnya Popularitas Bedak Lokal

Ada beberapa faktor kunci yang menjelaskan mengapa tren bedak lokal yang diminati masyarakat Indonesia di 2025 mampu mengungguli produk internasional. Keberhasilan ini adalah hasil dari kombinasi strategi cerdas dan pemahaman mendalam terhadap pasar.

  1. Kualitas dan Inovasi: Produk lokal kini menawarkan kualitas yang tidak kalah dengan produk impor. Bahkan, seringkali lebih unggul dalam formulasi yang disesuaikan dengan kebutuhan kulit orang Indonesia yang tinggal di iklim tropis.
  2. Harga Terjangkau: Harga yang lebih ramah di kantong menjadi daya tarik utama bagi banyak konsumen. Ini memungkinkan lebih banyak lapisan masyarakat untuk mengakses produk berkualitas.
  3. Formulasi Iklim Tropis: Bedak lokal diformulasikan khusus untuk iklim Indonesia yang panas dan lembap. Hal ini membuatnya lebih nyaman dan tahan lama saat digunakan, mengurangi kekhawatiran akan luntur atau oksidasi.
  4. Bahan Alami Lokal: Banyak merek lokal memanfaatkan kekayaan alam Indonesia. Mereka menggunakan bahan-bahan alami seperti beras, kunyit, lidah buaya, dan minyak kelapa.
  5. Sertifikasi Halal: Merek seperti Wardah, sebagai pelopor halal beauty brand, memberikan kepercayaan lebih bagi konsumen Muslim. Sertifikasi ini menjamin produk aman dan sesuai syariat.
  6. Kebanggaan Produk Indonesia: Terdapat peningkatan kebanggaan konsumen dalam menggunakan produk buatan dalam negeri. Ini menciptakan loyalitas merek yang kuat dan mendukung ekonomi lokal.
  7. Strategi Pemasaran Agresif: Dukungan media sosial, influencer, dan riset yang kuat menjadi kunci. Kemampuan beradaptasi dengan strategi "Fast Beauty" dan promosi digital agresif membantu merek lokal menjangkau pasar lebih luas.
  8. Tren Keberlanjutan (Sustainability): Merek lokal juga mulai mengadopsi tren sustainable beauty. Mereka menggunakan kemasan ramah lingkungan dan bahan alami, sejalan dengan meningkatnya kesadaran konsumen.

Faktor-faktor ini secara kolektif menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan dan dominasi bedak lokal. Konsumen kini tidak hanya mencari produk yang efektif, tetapi juga yang sesuai dengan nilai-nilai dan kebutuhan personal mereka.

Pandangan Ahli: Tren Kosmetik Lokal 2025 dan Masa Depan Industri

Para ahli juga menyoroti pergeseran tren ini, memberikan perspektif berharga mengenai masa depan industri kecantikan. Tren kecantikan di 2025 akan mencakup bold make up, Korean wave, dan hybrid skin care. Tren hybrid skin care ini sangat relevan dengan bedak lokal yang kini banyak mengandung bahan aktif perawatan kulit.

Laporan Euromonitor 2024 juga menggarisbawahi bahwa tren sustainability kosmetik dan eco-friendly beauty menjadi prioritas utama di tahun 2025. Konsumen semakin mengutamakan kemasan ramah lingkungan dan bahan alami yang aman. Hal ini sejalan dengan survei Nielsen yang menunjukkan 73% konsumen siap beralih ke produk kecantikan yang lebih ramah lingkungan.

Sebanyak 41% konsumen juga lebih memilih produk berbahan alami dan organik. Tren "less is more" atau skin minimalism juga semakin populer. Ini mendorong konsumen memilih produk multifungsi yang sederhana namun efektif, sesuai dengan gaya hidup modern.

Dengan inovasi berkelanjutan, pemahaman mendalam tentang kebutuhan konsumen lokal, serta strategi pemasaran adaptif, merek bedak lokal Indonesia diproyeksikan akan terus memimpin pasar. Mereka akan menjadi kebanggaan nasional di tahun-tahun mendatang, memperkuat posisi Indonesia di peta industri kecantikan global.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Vinsensia Dianawanti

    Author

    Vinsensia Dianawanti
Read Entire Article
Beauty |