Retinol dan Kehamilan, Risiko yang Harus Diwaspadai Sahabat Fimela

1 day ago 11

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, pernahkah kamu membayangkan betapa pentingnya menjaga kesehatan kulit selama kehamilan? Namun, tahukah kamu bahwa beberapa produk perawatan kulit yang biasa digunakan, seperti produk mengandung retinol, bisa jadi berbahaya selama masa kehamilan? Artikel ini akan membahas risiko penggunaan retinol bagi ibu hamil dan janin, serta memberikan solusi perawatan kulit alternatif yang aman.

Retinol, turunan vitamin A, memang ampuh untuk merawat kulit. Namun, saat hamil, zat ini bisa membahayakan janin melalui aliran darah dan plasenta. Bahaya ini tidak hanya dari skincare, tetapi juga dari asupan vitamin A berlebih dari makanan. Oleh karena itu, kehati-hatian sangat penting.

Informasi ini penting untuk Sahabat Fimela yang sedang merencanakan kehamilan atau sudah hamil. Ketahui risikonya, lindungi diri dan calon buah hati.

Mengenal Lebih Dekat Ancaman Retinol Bagi Ibu Hamil

Sahabat Fimela, bahaya retinol bagi ibu hamil dan janin sungguh serius. Salah satu risikonya adalah Sindrom Retinoid Janin. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai kelainan pada janin, mulai dari cacat lahir hingga gangguan fungsi mental. Risiko cacat lahir meningkat hingga 18-28%, sementara gangguan fungsi mental bisa mencapai 60%.

Selain itu, asupan vitamin A berlebih, termasuk dari retinol, meningkatkan risiko keguguran, terutama di trimester pertama. Retinol juga dapat mengganggu perkembangan janin, termasuk pertumbuhan tulang dan organ vital. Ini karena retinol dalam dosis tinggi bersifat teratogenik, artinya dapat menyebabkan kelainan pada embrio.

Bahaya lainnya adalah keracunan vitamin A (Hipervitaminosis A). Penumpukan vitamin A dalam tubuh akibat penggunaan retinol dapat berdampak buruk bagi ibu dan janin. Beberapa sumber juga menyebutkan potensi masalah pada kelenjar tiroid, paratiroid, dan ginjal.

Jenis Retinoid dan Tingkat Risikonya

Sahabat Fimela, penting untuk memahami perbedaan antara retinoid oral (seperti isotretinoin) dan retinoid topikal (seperti tretinoin, adapalene, dan retinol). Retinoid oral jauh lebih berbahaya selama kehamilan daripada retinoid topikal. Namun, keduanya tetap harus dihindari selama kehamilan.

Meskipun beberapa produk skincare mengandung retinol dalam kadar rendah, belum ada tingkat penggunaan retinol yang dianggap aman selama kehamilan. Oleh karena itu, pencegahan lebih baik daripada pengobatan.

Tretinoin atau asam retinoat, baik oral maupun topikal, sebaiknya dihindari. Begitu pula hydroquinone, yang termasuk obat keras dan berisiko bagi janin. Sahabat Fimela yang sedang hamil sebaiknya menghindari krim pemutih wajah.

Alternatif Perawatan Kulit Aman Selama Kehamilan

Sahabat Fimela, jangan khawatir! Ada banyak alternatif perawatan kulit aman selama kehamilan. Pilihlah facial wash dengan kandungan sedikit detergen dan bebas pewangi atau pewarna untuk meminimalkan risiko iritasi.

Untuk menjaga kelembapan kulit berminyak, gunakan pelembap dengan glycerin dan asam hyaluronat. Konsultasikan selalu dengan dokter atau dokter kulit Anda untuk mendapatkan saran perawatan kulit yang sesuai dan aman selama kehamilan dan menyusui.

Ingat, kesehatan ibu dan janin adalah prioritas utama. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis profesional untuk memastikan perawatan kulit yang aman dan tepat selama kehamilan.

Sahabat Fimela, hentikan penggunaan retinol segera setelah mengetahui kehamilan. Prioritaskan kesehatan dan keselamatan buah hati. Pilihlah produk perawatan kulit yang aman dan konsultasikan dengan dokter untuk perawatan yang tepat.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Beauty |