Apa Itu Tren Parfum Lactonic dengan Keharuman Lembut dan Memikat?

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, dunia wewangian terus berinovasi dengan berbagai aroma unik yang memikat hati. Kini, ada satu tren yang sedang naik daun dan menjadi perbincangan hangat di kalangan pecinta parfum. Tren ini dikenal sebagai parfum lactonic, menawarkan pengalaman penciuman yang sangat berbeda.

Wewangian dengan nuansa susu ini menghadirkan sensasi lembut, hangat, serta creamy yang begitu menenangkan. Banyak orang mulai mencari tahu lebih dalam tentang aroma spesial ini karena daya tariknya. Kehadirannya memberikan sentuhan baru dalam koleksi parfum pribadi.

Jadi, **apa itu tren parfum lactonic** yang kini menjadi favorit banyak orang? Mari kita selami lebih jauh kelembutan aroma susu ini. Temukan mengapa parfum ini begitu istimewa dan bagaimana ia memikat indra penciuman kita.

Istilah 'lactonic' berasal dari bahasa Latin yang berarti 'susu', merujuk pada asam yang diperoleh dari oksidasi gula susu atau laktosa. Dalam konteks wewangian, aroma lactonic secara spesifik mengacu pada wangi yang memiliki nuansa susu atau krim. Aroma ini sering digambarkan sebagai lembut, halus, dan seperti susu segar.

Menurut Parfumnesia, "Lactonic Accord adalah aroma yang menggabungkan aroma buah-buahan dan susu. Aroma ini memberikan kesan manis dan lembut seperti susu yang dicampur dengan buah-buahan segar." Definisi ini memperjelas bahwa lactonic bukan sekadar wangi susu biasa, melainkan perpaduan harmonis.

Aroma lactonic tidak hanya sekadar wangi susu, tetapi juga menonjolkan interpretasi lembut, hangat, dan creamy yang dihasilkan senyawa laktone. Laktone merupakan kelompok senyawa organik yang terbentuk melalui proses kimia pemecahan asam lemak. Senyawa ini menghasilkan molekul dengan aroma manis dan creamy yang khas.

Keunikan aroma ini terletak pada kemampuannya membangkitkan perasaan nyaman dan tenang. Parfum dengan sentuhan lactonic seringkali memberikan kesan seperti dibalut selimut lembut. Ini menjadikannya pilihan menarik bagi Sahabat Fimela yang mencari kehangatan dalam wewangian.

Aroma lactonic dikenal karena karakternya yang lembut, creamy, dan manis, seringkali mengingatkan pada produk susu atau krim segar. Sensasi ini dapat membangkitkan perasaan nyaman, tenang, dan kehangatan yang mendalam. Ini seperti menikmati segelas susu hangat di pagi hari.

Secara alami, senyawa laktone dapat ditemukan dalam berbagai bahan seperti buah-buahan, kacang-kacangan, produk susu, dan beberapa bunga. Contohnya, kelapa, persik, aprikot, dan mangga seringkali memiliki nuansa lactonic alami. Bunga osmanthus juga dikenal memiliki aroma lactonic yang lembut.

Dalam industri parfum, accord lactonic sering dibuat secara sintetis, misalnya oleh perusahaan parfum terkemuka seperti Givaudan. Proses pembuatannya melibatkan penggabungan beberapa bahan kimia untuk menciptakan aroma yang diinginkan. Ini memungkinkan parfum desainer memiliki konsistensi aroma yang stabil.

Aroma lactonic sering digunakan sebagai middle note atau aroma tengah dalam parfum. Mereka berpadu baik dengan aroma bunga seperti gardenia atau tuberose, menambahkan kekayaan dan kelembutan. Selain itu, elemen gourmand seperti vanila atau karamel juga sering dikombinasikan untuk menciptakan wangi manis seperti makanan penutup. Aroma kayu seperti cendana, yang secara alami memiliki nuansa creamy, juga menjadi pasangan ideal.

Parfum beraroma susu kini tengah naik daun dan menjadi salah satu tren terbaru di dunia wewangian. Peningkatan popularitas parfum beraroma susu ini merupakan bagian dari kembalinya tren gourmand fragrances. Ini adalah parfum dengan karakter manis yang terinspirasi dari makanan penutup.

Wolipop melaporkan bahwa "Tren parfum susu muncul seiring dengan bangkitnya kembali popularitas aroma gourmand. Pada awal 2000-an, parfum manis dan fruity sangat digemari. Setelah pandemi, banyak orang beralih ke aroma yang segar dan clean. Kini, parfum gourmand kembali dengan sentuhan yang lebih dewasa dan modern." Ini menunjukkan evolusi preferensi aroma konsumen.

Berbeda dengan wangi manis berlebihan yang mungkin terasa 'enek', parfum lactonic modern menghadirkan kombinasi aroma susu, kopi, hingga sentuhan alkohol lembut. Ini menghasilkan aroma yang lebih kompleks dan elegan. Callum Ross, Education Manager di Shiseido, menjelaskan bahwa aroma milky akan semakin menarik jika dipadukan dengan bahan seperti vanila, tonka bean, atau kayu cendana. Perpaduan ini menciptakan harmoni yang lebih hangat dan memperkaya sisi manis sekaligus creamy.

Parfum lactonic sangat cocok untuk menciptakan suasana intim dan nyaman karena kelembutannya yang menghangatkan. Tren ini diprediksi akan terus berlanjut, dengan parfum lactonic menjadi tren wewangian utama untuk musim gugur 2025 dan musim dingin 2026. Ini menandakan bahwa **apa itu tren parfum lactonic** akan semakin dikenal dan digemari.