Fakta Unik: Kulit Mengelupas Pertanda Regenerasi! Begini Cara Mengatasi Kulit yang Terbakar Sinar Matahari

1 month ago 58

ringkasan

  • Segera dinginkan kulit yang terbakar sinar matahari dengan air sejuk atau kompres dingin dan pastikan tubuh terhidrasi dengan minum banyak air.
  • Oleskan pelembap yang mengandung lidah buaya atau manfaatkan bahan alami seperti yoghurt dan teh dingin untuk menenangkan dan menyembuhkan kulit.
  • Hindari memecahkan lepuh atau mengelupas kulit secara paksa, serta segera cari pertolongan medis jika gejala sunburn memburuk atau muncul tanda-tanda infeksi.

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, paparan sinar matahari berlebihan seringkali menjadi penyebab utama kulit terbakar atau yang akrab disebut sunburn. Kondisi ini ditandai dengan kulit yang terasa panas, nyeri, dan kemerahan, bahkan dapat mengelupas setelah beberapa hari. Gejala sunburn umumnya mulai muncul 2 hingga 6 jam setelah terpapar sinar UV dan mencapai puncaknya dalam 12 hingga 24 jam.

Memahami bagaimana kulit bereaksi terhadap sinar matahari sangat penting untuk penanganan yang tepat. Sunburn bukan hanya masalah estetika, melainkan juga respons tubuh terhadap kerusakan sel kulit. Oleh karena itu, tindakan cepat dan efektif sangat dibutuhkan untuk meredakan ketidaknyamanan dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

Artikel ini akan membahas secara komprehensif berbagai cara mengatasi kulit yang terbakar sinar matahari, mulai dari tindakan segera hingga perawatan jangka panjang. Kami juga akan mengulas hal-hal yang perlu dihindari serta kapan Sahabat Fimela harus mencari pertolongan medis. Yuk, simak panduan lengkapnya agar kulit kembali sehat dan nyaman!

Meredakan Rasa Panas dan Nyeri Akibat Sunburn

Saat kulit terasa panas dan perih akibat sunburn, langkah pertama yang harus Sahabat Fimela lakukan adalah segera keluar dari paparan sinar matahari dan masuk ke dalam ruangan. Ini adalah tindakan paling fundamental untuk menghentikan kerusakan lebih lanjut pada kulit. Setelah itu, fokus pada pendinginan area yang terkena.

Mandi atau berendam dengan air sejuk sangat efektif untuk meredakan rasa sakit dan panas pada kulit. Sahabat Fimela bisa menambahkan sekitar 60 gram soda kue ke dalam bak mandi untuk efek menenangkan yang lebih optimal. Kompres dingin menggunakan handuk basah juga dapat diaplikasikan pada area yang terbakar selama 10-15 menit, ulangi sesuai kebutuhan untuk mengurangi sensasi terbakar.

Selain pendinginan eksternal, hidrasi dari dalam tubuh juga krusial. Sunburn dapat menarik cairan ke permukaan kulit, menyebabkan dehidrasi. Oleh karena itu, minum air putih yang cukup sangat penting untuk membantu mencegah dehidrasi dan mendukung proses pemulihan kulit. Untuk meredakan nyeri, obat pereda nyeri nonresep seperti ibuprofen atau acetaminophen juga bisa menjadi pilihan.

Perawatan Kulit dengan Pelembap dan Bahan Alami

Setelah kulit terasa lebih dingin, langkah selanjutnya adalah memberikan kelembapan dan nutrisi. Mengoleskan pelembap yang mengandung lidah buaya atau kedelai sangat dianjurkan karena bahan-bahan ini dikenal memiliki sifat menenangkan dan menyembuhkan. Gel lidah buaya murni, baik dari tanaman langsung maupun produk kemasan, dapat memberikan efek calming yang cepat pada kulit yang meradang.

Beberapa bahan alami lain juga terbukti efektif dalam cara mengatasi kulit yang terbakar sinar matahari. Yoghurt, dengan kandungan protein dan lemaknya, dapat membantu mengurangi rasa perih; cukup oleskan pada kulit yang terbakar, diamkan hingga mengering, lalu bilas dengan air dingin. Kompres dengan masker timun, madu, atau kantong teh dingin juga bisa menjadi alternatif alami untuk menenangkan kulit.

Penting untuk diingat, jika Sahabat Fimela memilih menggunakan minyak kelapa, pastikan itu adalah minyak kelapa organik dan aplikasikan hanya setelah lepuh mereda atau saat proses penyembuhan kulit hampir selesai. Hindari penggunaan minyak kelapa pada kulit yang masih melepuh atau sangat sensitif. Untuk luka bakar ringan hingga sedang, krim hidrokortison 1% nonresep dapat dioleskan tiga kali sehari selama tiga hari.

Hal yang Perlu Dihindari dan Kapan Harus ke Dokter

Ada beberapa hal yang harus dihindari saat kulit terbakar sinar matahari agar tidak memperparah kondisi. Jangan pernah menempelkan es batu secara langsung pada kulit, karena ini dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut. Hindari produk perawatan kulit yang mengandung alkohol, parfum, atau bahan kimia keras, seperti sabun antibakteri, karena dapat mengiritasi kulit yang sudah sensitif.

Jika kulit melepuh, jangan pernah memecahkannya. Lepuh terbentuk sebagai mekanisme perlindungan alami tubuh untuk membantu penyembuhan dan mencegah infeksi. Biarkan lepuh tetap bersih dan lindungi dengan petroleum jelly jika pecah secara alami. Jangan menggaruk atau mencoba menghilangkan kulit yang mengelupas; biarkan terlepas secara alami untuk menghindari iritasi atau lecet.

Meskipun sebagian besar kasus sunburn dapat ditangani di rumah, ada saatnya Sahabat Fimela perlu mencari pertolongan medis. Segera konsultasikan dengan dokter jika mengalami lepuh besar, lepuh di wajah, tangan, atau area genital. Cari bantuan medis juga jika muncul gejala seperti nyeri yang memburuk, sakit kepala parah, kebingungan, mual, demam tinggi, menggigil, nyeri mata, perubahan penglihatan, atau tanda-tanda infeksi seperti pembengkakan, nanah, atau garis-garis merah pada kulit. Ini adalah indikator bahwa sunburn mungkin lebih serius dan memerlukan penanganan profesional.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Nabila Mecadinisa
Read Entire Article
Beauty |