Fimela.com, Jakarta Tren kecantikan di Korea Selatan terus bergerak ke area yang tak terduga. Setelah wajah, rahang, hingga leher menjadi fokus berbagai prosedur estetika, kini giliran bahu yang mendapat perhatian. Filler bahu, prosedur non-bedah untuk menciptakan tampilan bahu lebih tegak, tinggi, dan simetris, tengah menjadi perbincangan hangat, terutama karena banyak yang mengaitkannya dengan siluet bahu ikonik Jennie BLACKPINK.
Di negara dengan budaya visual yang begitu kuat, detail sekecil garis bahu pun bisa menjadi tolok ukur kecantikan. Bahu yang membentuk sudut mendekati 90 derajat dianggap memberi kesan anggun, ramping, dan feminin, terutama saat mengenakan gaun off-shoulder atau pakaian formal tanpa lengan.
Apa Itu Filler Bahu?
Filler bahu adalah prosedur penyuntikan bahan seperti hyaluronic acid ke area bahu untuk mengubah kemiringan dan definisinya. Tujuannya adalah menciptakan bahu yang terlihat lebih tegak dan proporsional tanpa melalui olahraga intens atau terapi postur jangka panjang.
Melansir dari Girin Plastic Surgery, perawatan ini dilakukan secara non-bedah, dengan waktu pengerjaan sekitar 20–30 menit per sesi. Hasilnya tampak instan: bahu terlihat sedikit lebih terangkat dan membentuk garis simetris. Durasi efek bervariasi, umumnya 6–18 bulan, tergantung gaya hidup, metabolisme, dan jenis filler yang digunakan.
Siapa yang Jadi Standar Bahu “Ideal”? Jennie BLACKPINK di Garis Depan
Fenomena ini tak lepas dari popularitas Jennie BLACKPINK. Garis bahunya yang membentuk sudut tegas menjadi sorotan para penggemar K-Pop. Bahkan, sebuah video viral di TikTok menampilkan content creator Korea, Yunny, yang menyuntik filler di bahu demi mendapatkan siluet bahu seperti Jennie. Hasilnya langsung terlihat, dan video tersebut memicu diskusi luas di media sosial.
Sejak 2021, banyak klinik estetika di Seoul mulai menawarkan prosedur filler bahu sebagai bagian dari body contouring, melengkapi tren estetika wajah yang sudah lebih dulu populer, seperti glass skin atau V-line jaw.
Selain filler, prosedur seperti Trap Botox (Barbie Botox) juga digunakan untuk melemas otot trapezius agar bahu terlihat lebih panjang dan ramping.
Bagaimana Prosedurnya?
Prosedur filler bahu dilakukan dengan berbagai tahapan. Adapun tahapannya sebagai berikut:
1. Konsultasi & pemetaan bahu – dokter estetika akan menentukan titik injeksi yang sesuai dengan bentuk tubuh pasien.
2. Penyuntikan filler – bahan seperti hyaluronic acid disuntikkan ke area bahu untuk membentuk volume.
3. Penyesuaian & evaluasi instan – pasien langsung bisa melihat hasilnya; jika diperlukan, dosis bisa ditambah pada sesi berikutnya.
4. Tanpa downtime panjang – pasien bisa kembali beraktivitas segera setelah prosedur, meski disarankan menghindari aktivitas berat di hari pertama.
Berdasarkan penelusuran beberapa klinik estetika di Seoul, harga per sesi: mulai dari 900.000 hingga 1.500.000 KRW (sekitar Rp10,7 juta – Rp17,8 juta), jumlah sesi yang disarankan: 2–3 kali untuk hasil optimal, dan durasi hasil: 6–18 bulan sebelum diperlukan perawatan ulang
Angka ini membuat filler bahu termasuk dalam kategori high-end beauty treatment, yang jelas ditujukan untuk konsumen premium atau beauty enthusiast yang mengejar estetika spesifik ala idol K-Pop.
Pro dan Kontra di Kalangan Warganet
Reaksi publik terhadap tren ini terbelah. Pendukung menganggap filler bahu solusi praktis untuk memperbaiki postur visual dan meningkatkan rasa percaya diri, terutama bagi mereka yang sering tampil dalam foto atau acara formal.
Kritikus melihat tren ini sebagai bukti standar kecantikan yang makin ekstrem. Beberapa komentar di media sosial bahkan menyarankan agar hasil serupa dicapai lewat olahraga atau latihan postur: “Kalau rutin latihan bahu, hasilnya bisa mirip tanpa filler.” “Apa setelah ini semua bagian tubuh akan diisi filler?”
Di sisi lain, para dokter mengingatkan bahwa walaupun prosedur ini non-bedah, tetap ada risiko seperti pembengkakan, asimetri, atau reaksi alergi. Efek jangka panjang juga belum banyak diteliti, sehingga konsultasi mendalam sangat dianjurkan sebelum memutuskan untuk mencoba
Tren K-Beauty yang Semakin Komprehensif
Munculnya filler bahu menunjukkan pergeseran tren kecantikan Korea dari sekadar fokus wajah menjadi full-body aesthetic sculpting. Jika sebelumnya botox rahang atau filler hidung sudah menjadi hal lumrah, kini tubuh pun masuk radar perbaikan instan.
Fenomena ini sekaligus mengungkap bagaimana idol K-Pop tak hanya memengaruhi mode dan musik, tetapi juga standar fisik baru yang bisa memicu permintaan layanan kosmetik lebih spesifik.
Filler bahu mungkin terdengar ekstrem, tetapi ia mencerminkan obsesi terhadap kesempurnaan visual yang tumbuh di era media sosial dan K-Pop. Bagi sebagian orang, ini sekadar investasi estetika; bagi yang lain, ini peringatan bahwa standar kecantikan semakin sulit dicapai tanpa bantuan prosedur medis.
Apapun pilihannya, yang terpenting adalah kesadaran akan alasan di balik tindakan tersebut, apakah demi kebahagiaan pribadi, atau sekadar memenuhi ekspektasi publik?
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.