Lemak Bisa Berkurang 23%! Ini Tips Jalani Prosedur Fat Removal yang Aman dan Terkontrol

Fimela.com, Jakarta Tren untuk mendapatkan bentuk tubuh ideal semakin marak di masyarakat Indonesia, mendorong banyak orang mencari metode fat removal. Prosedur ini menjanjikan hasil instan, namun penting untuk memahami keamanannya. Sahabat Fimela, jangan sampai salah langkah.

Dari sedot lemak hingga non-bedah, pilihan fat removal sangat beragam. Namun, di balik popularitasnya, ada bahaya serius jika tidak dilakukan dengan benar. Memilih prosedur yang tepat adalah kunci utama demi kesehatan Anda.

Artikel ini akan mengupas tuntas tips jalani prosedur fat removal yang aman dan terkontrol. Kami akan membahas bagaimana prosedur ini dilakukan dengan aman dan risiko yang mungkin timbul. Pastikan Anda mendapatkan informasi akurat sebelum memutuskan.

Prosedur fat removal yang aman melibatkan tenaga profesional bersertifikat, fasilitas medis memadai, dan standar keamanan ketat. Secara umum, fat removal dapat dibagi menjadi dua kategori utama: prosedur bedah dan non-bedah.

Prosedur bedah meliputi sedot lemak atau liposuction dan buccal fat removal. Sedot lemak adalah metode utama untuk menghilangkan lemak tidak diinginkan dan membentuk kontur tubuh. Prosedur ini melibatkan sayatan kecil untuk memasukkan kanula yang terhubung ke alat penyedot. Sementara itu, buccal fat removal bertujuan mengurangi lemak pipi bagian dalam agar wajah tampak lebih ramping dan tirus. Keduanya harus dilakukan oleh dokter spesialis bedah plastik atau estetika berpengalaman dengan STR aktif.

Prosedur non-bedah umumnya lebih aman karena tidak memerlukan sayatan, anestesi, atau waktu pemulihan signifikan. Metode ini mencakup kriolipolisis (Cool Sculpting) yang menggunakan suhu dingin, pengurangan lemak dengan laser (Laser Lipolysis) untuk mencairkan sel lemak, dan suntik lemak (Injection Lipolysis) dengan asam deoksikolat. Ada pula ultrasound (Ultrasonic Cavitation) yang memakai gelombang suara, serta terapi frekuensi radio (Radiofrequency) untuk memanaskan lemak.

Para ahli menekankan pentingnya memilih klinik dan praktisi yang tepat untuk memastikan keamanan dan hasil optimal. "Pilih klinik yang memiliki izin operasional resmi dari Kementerian Kesehatan atau instansi terkait," demikian saran dari sumber terpercaya. Klinik resmi biasanya menyediakan informasi dokter dan staf medis secara transparan, serta menggunakan alat standar medis internasional.

Penting untuk memastikan bahwa klinik yang Anda pilih memiliki izin operasional dari Kementerian Kesehatan atau instansi terkait. Tindakan harus dilakukan oleh dokter spesialis bedah plastik atau estetika yang memiliki STR aktif dan portofolio tindakan jelas. Dokter spesialis lain dengan kompetensi tambahan di bidang estetika lanjut juga diperbolehkan melakukan liposuction.

Selain itu, klinik harus memiliki ruang tindakan steril, alat modern, dan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ketat. Ketersediaan ruang pemulihan memadai juga krusial. Lakukan konsultasi mendalam dengan dokter untuk memahami tujuan, prosedur, risiko, biaya, dan hasil yang diharapkan secara komprehensif.

Melakukan fat removal di tempat tidak berizin atau oleh tenaga tidak kompeten dapat menimbulkan risiko serius, bahkan mengancam jiwa. Kasus malpraktik seringkali terjadi akibat lemahnya pengawasan terhadap klinik estetika yang mengabaikan standar keselamatan. Jangan sampai tergiur promo murah yang membahayakan kesehatan Anda.

Beberapa bahaya dan komplikasi yang mungkin terjadi meliputi infeksi jika fasilitas tidak steril atau prosedur tidak benar. Infeksi pada jaringan lemak bisa sulit diobati dan mengancam nyawa. Risiko pendarahan cukup banyak, terutama pada prosedur bedah, juga perlu diwaspadai. Kerusakan jaringan dan organ internal seperti jantung, paru-paru, atau ginjal bisa terjadi jika alat menembus terlalu dalam.

Komplikasi lain termasuk emboli lemak, di mana potongan lemak terlepas dan menyumbat pembuluh darah, yang dapat berakibat fatal. Ada pula risiko komplikasi anestesi, seperti keracunan Lidocaine yang memicu masalah jantung. Kontur kulit tidak rata atau kendur, mati rasa, kerusakan saraf, hingga wajah tidak simetris juga bisa menjadi efek samping jika prosedur tidak presisi.

LightHouse, sebagai pionir dalam layanan kontrol berat badan dan kontur tubuh di Indonesia, menawarkan solusi fat removal inovatif. Mereka memiliki program Ultrasound Fat Removal (ULFRA) Series. LightHouse X, klinik turunan dari LightHouse Weight Control Center, menyediakan program Xtra yang berfokus pada pengelolaan lemak tubuh dan obesitas.

ULFRA Series adalah program serial yang berfungsi membilas lemak dari dalam tubuh secara instan menggunakan teknologi Ultrasound. Prosedur ini dilakukan di bawah pengawasan dokter spesialis bedah plastik. Salah satu jenisnya adalah ULFRA (Ultrasonic Fat Removal), yang melibatkan pengambilan lemak bawah kulit membandel dengan mencairkan lemak menggunakan gelombang ultrasound dan cairan khusus pemecah lemak, kemudian dialirkan keluar dengan mesin.

Selain ULFRA, ada ULFRA LIFT yang merupakan tindakan ULFRA disertai pemotongan dan pembuangan kulit berlebih untuk menciptakan bentuk tubuh ideal. Lalu, ULFRA STRIPPING, sebuah tindakan untuk mengambil lemak bawah kulit membandel tanpa operasi, dilakukan dengan anestesi lokal dan tanpa sayatan bedah.

Teknologi ultrasound yang digunakan dalam ULFRA berfungsi mencairkan lemak sehingga lebih mudah terbilas keluar tubuh secara maksimal. Studi menunjukkan bahwa ultrasound dapat secara efektif mengurangi lemak subkutan. "Studi menunjukkan tingkat keberhasilan yang tinggi, dan pengurangan lemak yang nyata dilaporkan setelah beberapa sesi. Studi lain menemukan penurunan 23% dalam vakuola lipid adiposit," ungkap sebuah studi. LightHouse menekankan bahwa ULFRA Series memiliki standarisasi medis dan dilakukan oleh dokter spesialis bedah berpengalaman, didukung peralatan teknologi terkini serta ruang pemulihan lengkap.