Tren Wangi! Tahukah Kamu, Parfum Unisex dari Bahan Alami Diprediksi Capai $12,3 Miliar?

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, industri wewangian global dan di Indonesia tengah mengalami pergeseran signifikan. Konsumen kini semakin melirik parfum unisex dari bahan alami sebagai pilihan utama untuk mengekspresikan diri. Tren ini bukan hanya tentang aroma, melainkan juga tentang kebebasan tanpa stereotip gender dan kesadaran akan keberlanjutan.

Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan akan produk kecantikan yang lebih ramah lingkungan dan personal terus meningkat. Hal ini mendorong inovasi dalam formulasi parfum, khususnya yang menggunakan ekstrak botani dan minyak atsiri murni. Pergeseran ini mencerminkan keinginan kuat untuk produk yang tidak hanya wangi, tetapi juga etis dan transparan.

Para ahli memprediksi bahwa pasar parfum unisex alami akan terus tumbuh pesat. Dengan proyeksi nilai mencapai $12,3 miliar pada tahun 2023, segmen ini menjadi bukti nyata perubahan preferensi konsumen. Mereka mencari wewangian yang dapat dikenakan siapa saja, kapan saja, tanpa batasan.

Pasar parfum unisex alami global diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan yang kuat, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 5,8% dari tahun 2023 hingga 2030. Angka ini menunjukkan bahwa segmen tersebut akan mencapai nilai $12,3 miliar pada tahun 2023, didorong oleh perubahan preferensi konsumen. Mereka kini lebih menyukai produk netral gender dan formulasi kecantikan yang bersih.

Perkembangan industri utama mencakup merek-merek mewah besar yang memperluas penawaran unisex mereka, serta merek-merek independen yang mendapatkan pangsa pasar melalui campuran botani khusus. Komitmen terhadap keberlanjutan juga menjadi faktor pendorong, dengan 68% peluncuran produk baru menekankan kemasan yang dapat didaur ulang dan sumber yang dapat dilacak. Para pembuat parfum kini meracik aroma tanpa memandang gender, sehingga dapat dipakai siapa saja.

Tren parfum unisex dari bahan alami bukan lagi sekadar label "anti-jantan" atau "anti-wanita", melainkan tentang kebebasan memilih tanpa stereotip. Tren yang terlihat adalah minimalisme aroma yang lebih "skin-like", aroma gourmand yang lebih halus, serta sentuhan bahan alami yang berkelanjutan. Industri juga semakin peduli dengan kemasan yang dapat diisi ulang, mendukung gaya hidup yang lebih bertanggung jawab.

Parfum unisex hadir dengan keseimbangan nota yang tidak terlalu fruity untuk pria, tidak terlalu musk untuk wanita, melainkan campuran bijak antara citrus segar, herbal halus, dan sentuhan kayu. Pilihan bahan alami sedang naik daun karena lebih ramah kulit, tidak terlalu overpower, dan memberi nuansa yang lebih 'hangat', bukan kimiawi. Banyak perusahaan parfum beralih ke bahan organik atau sumber alami yang lebih transparan, sehingga konsumen dapat mengetahui asal aromanya.

Meskipun gagasan klise sering mengasosiasikan aroma bunga dan fruity dengan feminin, serta aroma woody dan spicy dengan maskulin, baik wanita maupun pria kini dapat menyemprotkan aroma yang menakjubkan dari parfum unisex dari bahan alami. Perempuan umumnya memilih parfum yang mencerminkan kelembutan, keceriaan, atau kesan segar. Aroma yang lebih ringan dan manis sering dianggap lebih menarik dan menyenangkan untuk dipakai sehari-hari.

Namun, dengan tren parfum unisex, perempuan di Indonesia semakin terbuka untuk mencoba aroma yang sebelumnya mungkin dianggap maskulin. Parfum unisex menawarkan aroma yang seimbang, tidak terlalu manis atau terlalu maskulin, dengan komposisi yang netral. Contohnya adalah nada citrus, woody ringan, atau fougère yang halus. Aroma yang disukai seringkali merupakan perpaduan antara unsur segar dan hangat, misalnya citrus dengan vetiver, atau lavender dengan sandalwood.

Jika Sahabat Fimela menyukai sesuatu yang "lebih bersahabat", aroma creamy seperti tonka atau vanilla lembut bisa menjadi pilihan. Namun, aroma tersebut tidak terlalu manis untuk mempertahankan kesan unisex yang seimbang. Beberapa perempuan menemukan bahwa parfum unisex memberikan kebebasan untuk mencoba variasi aroma tanpa merasa bersalah karena "tidak memenuhi standar gender" yang kaku.

Aroma yang seimbang ini bisa tumbuh dengan lapisan kulit, memberikan kesan yang lembut tetapi tetap memiliki presence. Ini memungkinkan setiap individu untuk menemukan wewangian yang benar-benar merepresentasikan kepribadian mereka, tanpa terikat oleh ekspektasi sosial.

Penggunaan bahan baku alami dalam industri parfum Indonesia mengalami peningkatan signifikan. Produsen parfum lokal kini memanfaatkan berbagai sumber daya alam yang melimpah, seperti cendana, kenanga, melati, pandan, cengkeh, kayu manis, nilam, dan gaharu (oud). Berbeda dengan parfum internasional yang sering mengandalkan bahan sintetis, aroma yang dihasilkan dari bahan-bahan lokal ini memiliki karakteristik yang khas dan unik.

Bahan alami sering memberikan aroma yang lebih "hidup" dan terasa dekat dengan kulit, serta lebih transparan dalam sumbernya. Ini menjadi daya tarik utama bagi konsumen yang mencari produk dengan integritas dan kualitas tinggi. Pilihan parfum unisex dari bahan alami juga dianggap lebih aman dan ramah bagi kulit sensitif.

Beberapa bahan alami yang sering digunakan dalam parfum unisex meliputi:

• Minyak Atsiri (Essential Oils): Minyak atsiri murni dari berbagai tanaman seperti lavender, rose, dan citrus memberikan aroma alami dan merangsang indra penciuman dengan lembut.
• Ekstrak Bunga dan Tanaman: Berbagai macam ekstrak bunga dan tanaman seperti chamomile, jasmine, dan ylang-ylang memberikan sentuhan keharuman yang khas dan karakter unik.
• Citrus: Bergamot, grapefruit, lemon, dan orange memberikan kesegaran yang disukai banyak orang.
• Herbal: Lavender dan rosemary memberikan nuansa menenangkan dan bersih.
• Woody: Vetiver, cedarwood, sandalwood, dan oakmoss memberikan kesan earthy dan ketegasan. Oud (gaharu) juga merupakan bahan woody yang populer.
• Spicy: Cinnamon dan cengkeh dapat memberikan sentuhan hangat dan pedas.
• Sweet/Warm: Vanilla dan tonka bean memberikan sentuhan manis dan hangat yang lembut. Amber dan musk juga sering digunakan untuk kesan hangat dan sensual.
• Floral: Melati (jasmine), kenanga (ylang-ylang), mawar (rose), dan neroli adalah bunga-bunga yang sering digunakan.

Bagi Sahabat Fimela yang tertarik untuk mencoba parfum unisex dari bahan alami, berikut adalah beberapa rekomendasi merek yang dikenal menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi, baik dari produsen lokal maupun internasional.

Merek Lokal Indonesia:

• Project 1945 - Fields of Ubud: Aroma sweet woody dan aromatik dengan paduan bergamot, elemi, lavender, sea salt, dried fruit, vetiver Java, sandalwood, dan oakmoss.
• Scents of Pluto - Not That Kind of Cherry: Kesan memikat dengan aroma manis dari frozen cherry, berpadu dengan kayu manis hangat dan sentuhan cherry liquor.
• SAFF & Co. - OMNIA: Aroma lembut dengan grapefruit, violet leaf, rose, hyacinth, iris, cashmere wood, heliotrope, dan musk.
• Verbena - Orchid Noir Unisex: Perpaduan truffle dan plum di awal, diikuti rum dan black orchid, menciptakan karakter mewah, sensual, dan misterius.
• Fordive - Atlantis Unisex: Perpaduan harmonis nuansa air dan aroma earthy, menciptakan karakter fresh, clean, dan luxury.
• Alchemist - Les Classiques: Koleksi empat aroma eksklusif dari bahan alami terbaik, berkolaborasi dengan International Flavors & Fragrances, Inc. (IFF).
• Sensatia Botanicals: Dikenal dengan komitmen pada bahan alami berkualitas tinggi, menggunakan minyak atsiri murni seperti lavender, rose, citrus, magnolia oil, dan sandalwood oil.
• HMNS - Orgasm: Aroma perpaduan mawar lembut dan sentuhan manis vanilla gourmand dengan kesan elegan dan sensual.
• Summerscent - OPHELIE: Perpaduan kopi, bunga, dan floral yang lembut, menenangkan, serta elegan.
• Onix - SENOPARTY: Dengan top notes saffron, fir, bergamot, nagarmotha; middle notes oud, white floral, tageta; dan base notes amber, musk, caramel cedar, moss.
• Oullu: Menawarkan berbagai varian wangi dengan konsep yang terinspirasi dari alam, menggunakan kemasan botol kaca yang elegan.

Merek Internasional (dengan fokus alami/non-toksik):

• AESOP - Marrakech Intense: Perpaduan woody oriental yang seimbang dengan floral top dan heart notes.
• Le Labo - Baie 19 / Santal 33: Dikenal dengan formulasi alami dan bahan berkualitas tinggi dari Grasse, Prancis. Santal 33 memadukan warmed leather dengan spicy kapulaga dan violet.
• Aura Soma - 75: Parfum unik yang memadukan energi vibrasi warna dan minyak alami, dengan aroma citrusy dari orange dan neroli, dibumbui patchouli, dan dilembutkan vanilla.
• Lina Hanson - Lagom Perfume Oil: Menyegarkan dengan nada minty dan earthy yang terinspirasi dari hutan Skandinavia, menggunakan minyak kelapa fraksinasi sebagai dasar dan minyak esensial pine, juniper berry, dan vetiver.
• Henry Rose: Merek parfum besar pertama yang diverifikasi EWG, menawarkan formula hipoalergenik dengan bahan-bahan bersih dan kemasan daur ulang.
• Heretic Perfume: Merek mewah dengan aroma plant-based yang edgy, menggunakan bahan-bahan alami dan alkohol tebu organik.
• Skylar: Menawarkan wewangian bersih yang bebas dari bahan kimia berbahaya, menggunakan bahan alami berkualitas tinggi termasuk minyak esensial dan ekstrak botani.
• Wit & West Perfumes: Perusahaan parfum botani alami 100% yang berbasis di Colorado, fokus pada bahan-bahan alami langka dan aroma unik.
• Providence Perfume Co: Perusahaan parfum alami 100% pemenang penghargaan yang menggunakan bahan botani terbaik dari seluruh dunia, tanpa sintetis, petrokimia, atau bahan kimia berbahaya.

Tren parfum unisex dari bahan alami bukan hanya sekadar gaya, melainkan sebuah pernyataan tentang kebebasan berekspresi dan komitmen terhadap keberlanjutan. Dengan semakin banyaknya pilihan dari merek lokal maupun internasional, konsumen memiliki kesempatan luas untuk menemukan aroma yang benar-benar mencerminkan diri mereka, tanpa terikat oleh batasan gender.