Fimela.com, Jakarta Proses penuaan merupakan sebuah proses yang pasti alami semua orang seiring dengan bertambahnya usia. Namun paparan polusi, sinar matahari, dan gaya hidup yang buruk memungkinkan penuaan terjadi lebih cepat. Oleh karena itu, produk skincare anti aging diandalkan untuk meminimalisir timbulnya tanda penuaan di kulit.
Bicara soal skincare anti aging, skincare produksi Korea Selatan kerap jadi andalan masyarakat Indonesia untuk membantu mengatasi masalah penuaan di kulit. Terlihat dari data yang dirilis oleh Populix yang menunjukkan 72% responden dari kalangan Gen Z dan milenial memilih skincare Korea Selatan sebagai produk yang paling berpengaruh. Hal ini menunjukkan skincare Korea Selatan masih memiliki daya pikat yang cukup bagi masyarakat Indonesia.
Biasanya skincare Korea Selatan menggunakan retinol yang diformulasikan secara khusus untuk menyamarkan tanda penuaan di kulit. Setelah sekian lama merajai di produk anti aging, kini skincare Korea Selatan mulai berevolusi dengan konsep slow aging.
"Sekarang tuh yang lebih nge-tren adalah slow aging dibandingkan anti aging. Sama seperti peran Bouncy & Firm line kita ini, itu sebenarnya kegunaannya adalah untuk anti aging tapi juga untuk slow aging. Kalau dulu kan kita sadar anti aging adalah ketika kerutan-kerutan sudah mulai muncul ya. Nah sekarang karena mungkin anak-anak jaman sekarang lebih aware sama anti aging, jadi adalah produk yang kita buat untuk slow aging," ujar Vidia Adistia selaku Marketing Officer Laneige Indonesia.
Konsep Slow Aging ini lahir dari perubahan perilaku konsumen yang semakin meluas. Dari yang awalanya produk anti aging digunakan oleh masyarakat di usia 30an, kini masyarakat di usia 20an pun sudah mulai menggunakan produk anti aging. Sehingga skincare slow aging ini mengarah pada tujuan pencegahan ketimbang memperbaiki.
Slow aging vs anti aging
Secara tekstur, produk dengan anti aging biasanya terasa lebih tebal dan mungkin terasa lebih berat di wajah. Sementara produk dengan slow aging teksturnya lebih ringan sehingga mudah menyerap di wajah dan nyaman digunakan mulai dari usia 19 tahun. Lantas bagaimana efektivitasnya pada masyarakat Indonesia yang hidup di tengah polusi dan iklim yang lembap?
Adis menyebut tidak ada perbedaan secara signifikan terkait efektivitas produk. Meski diproduksi di Korea Selatan, Laneige memastikan teknologi yang diformulasikan mampu bekerja maksimal pada wajah apapun situasi iklimnya. Namun, Adis mengingatkan penggunaan sunscreen turut menjadi kunci penting dalam mendapatkan hasil yang maksimal dari penggunaan skincare slow aging.
Laneige sendiri baru saja menghadirkan Bouncy & Firm Serum yang melengkapi rangkaian Bouncy & Firm yang sebelumnya sudah laris manis di pasaran. Serum ini berfokus pada memperlambat tanda-tanda penuaan di kulit. Mengandung Peptide Water yang merupakan perpaduan dari empat jenis Peptide berbeda, serta Peony & Collagen Complex. Serum ini bekerja untuk memperkuat struktur kulit dan menjaga elastisitas wajah. Diperkaya dengan 24.000 kapsul SmoothTech™, produk ini menyatu sempurna di kulit dan cocok digunakan pagi maupun malam hari.
Bouncy Cafe by Laneige
Tak hanya Bouncy & Firm Serum, Laneige juga memboyong Glaze Craze Tinted Lip Serum yang hadir dengan enam varian warna berbeda. Mengandung 95% kandungan skincare aktif, termasuk Polypeptides, Minyak Biji Delima, dan Argan Ceramides. Formulanya membantu memperkuat kelembaban alami bibir, membuatnya tampak lebih sehat, terhidrasi, dan lembut sepanjang hari — tanpa rasa lengket berlebihan seperti lip gloss konvensional.
“Kedua produk ini dirancang untuk memberikan solusi praktis bagi mereka yang ingin kulit wajah dan bibir sehat, bercahaya, dan kenyal. Dengan kombinasi manfaat skincare dan sentuhan kecantikan, peluncuran ini menunjukkan komitmen LANEIGE untuk terus menghadirkan inovasi yang tidak hanya efektif, tapi juga seru dan relevan dengan tren gaya hidup modern,” ujar Hyoung Son, Brand General Manager LANEIGE Indonesia.
Untuk memberikan pengalaman interaktif dalam mencoba kedua produk terbarunya, Laneige secara khusus mengahdirkan Bouncy Cafe by Laneige. Ini merupakan sebuah pop-up dengan tematik café yang memadukan edukasi skincare dengan pengalaman gaya hidup imersif. Pop-up interaktif ini hadir selama 7 hari (12-18 Mei 2025) di Atrium Pondok Indah Mall 2, Jakarta Selatan.
Ada Harga, Ada Kualitas
Laneige Bouncy & Firm dijual dengan harga Rp600ribuan, sementara Glaze Craze Tinted Lip Serum dibanderol dengan harga Rp300ribuan mengutip dari laman E-Commerce-nya. Untuk sebuah skincare, produk dari Laneige memang masuk dalam kategori premium. Namun menurut Adis, konsumen kini sudah mulai cerdas dalam memilih produk skincare-nya berdasarkan kandungan yang sesuai dengan kondisi kulitnya. Sehingga tak sedikit yang rela merogoh kocek agak dalam demi bisa mendapatkan manfaat maksimal pada wajahnya setelah menggunakan skincare Korea Selatan.
"Harga itu aku pribadi memang agak concern, kalau misalnya harganya terlalu murah tapi dia mengklaim terlalu banyak. Tapi kalau disini tuh kita ada kayak teknologi-teknologi yang sudah dipatenkan, terus juga ada kayak ingredients yang sudah dipatenkan jadi bahan-bahan yang dipatenkan oleh satu company itu sangatlah penting untuk menentukan harga itu worth it apa engga?," kata Adis.
Mematenkan teknologi yang digunakan untuk formulasi sebuah produk menjadi salah satu faktor untuk membangun kepercayaan pada konsumen. Sehingga harga yang dibayarkan oleh setiap konsumen bukan hanya sekadar membeli produknya melainkan juga berkontribusia pada teknologi yang sudah dipatenkan untuk memastikan produk yang digunakan diproduksi secara konsisten dan terpercaya.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.