Fimela.com, Jakarta Rutin memakai skincare memang penting untuk menjaga kesehatan kulit. Namun, satu hal yang kerap luput dari perhatian adalah memastikan produk yang digunakan masih dalam kondisi layak pakai. Soalnya, efek skincare kedaluwarsa bukan hanya bikin kamu kehilangan manfaat dari produk yang dipakai, tapi ada juga risiko serius pada kesehatan kulit.
Dikutip dari salah satu postingan Instagram Dr. Aanchal Panth, ahli dermatologi dan skin educator yang aktif di media sosial, setiap produk skincare selalu memiliki tanggal kedaluwarsa. Artinya, kandungan berbagai bahan yang ada di dalamnya hanya aktif selama waktu tertentu. Jadi, jika kamu menggunakan produk yang sudah expired bisa mengakibatkan iritasi kulit yang berujung pada ruam hingga penggelapan kulit.
Selain itu, ia menambahkan, hal lain yang terjadi saat menggunakan produk skincare kedaluwarsa adalah kamu akan kehilangan manfaat produk karena bahan aktif di dalamnya sudah kehilangan umur simpan. Yuk, simak juga fakta lain tentang skincare kedaluwarsa yang wajib kamu ketahui!
Apa Itu Skincare Kedaluwarsa?
Skincare kedaluwarsa adalah produk perawatan kulit yang sudah melewati batas waktu aman penggunaan. Berdasarkan aturan FDA yang dikutip dari situs Business Insider, produk kosmetik biasanya memiliki bahan pengawet yang digunakan untuk mengontrol pertumbuhan bakteri atau jamur.
Seiring berjalannya waktu, kandungan bahan pengawet ini akan terurai yang membuat bakteri dan jamur tumbuh, terutama jika kamu menyimpan produk ini di lingkungan lembap seperti kamar mandi.
Biasanya, ada dua jenis penanda yang menunjukkan masa pakai produk:
1. Tanggal Kedaluwarsa (Expiry Date): Tanggal tetap yang menunjukkan batas akhir produk aman digunakan, terlepas dari apakah produk sudah dibuka atau belum.
2. PAO (Period After Opening): Simbol berbentuk jar terbuka dengan angka seperti ‘6M’ atau ‘12M’, yang berarti produk hanya aman digunakan 6 atau 12 bulan setelah dibuka.
Jika salah satu dari batas tersebut terlampaui, maka kualitas produk bisa berubah yang berujung bisa menimbulkan reaksi negatif di kulit.
Efek Skincare Kedaluwarsa pada Kulit yang Wajib Diwaspadai
Ada banyak efek skincare kedaluwarsa pada kulit yang bisa terjadi, jadi sekarang waktunya lebih aware lagi dengan masa simpan produk perawatan kulit yang dimiliki. Berikut ini beberapa risiko yang bisa kamu alami.
1. Iritasi dan Kemerahan
Kulit akan mengalami iritasi dan kemerahan sebagai efek paling awal yang sering muncul. Iritasi terjadi karena bahan-bahan aktif seperti AHA, BHA, retinol, atau parfum sintetis dalam produk bisa mengalami degradasi kimia.
Perubahan ini memicu reaksi negatif ketika bersentuhan dengan kulit, seperti rasa terbakar, gatal, atau munculnya bercak kemerahan. Beberapa orang bahkan merasakan sensasi menyengat hanya dalam hitungan menit setelah aplikasi. Semakin sensitif jenis kulit seseorang, semakin cepat efek iritasi akan muncul.
2. Jerawat, Bruntusan, dan Pori-pori Tersumbat
Skincare yang sudah kedaluwarsa rentan menjadi sarang bakteri, terutama jika disimpan di tempat lembap atau sering terkena udara terbuka. Saat produk ini diaplikasikan ke wajah, bakteri dan jamur bisa masuk ke dalam pori-pori dan menyebabkan jerawat meradang, komedo, hingga bruntusan. Ini umum terjadi pada produk pelembap, sunscreen, atau krim malam yang berbahan dasar air dan tidak disimpan dengan baik.
Selain itu, formula yang sudah rusak juga bisa menyumbat pori-pori karena teksturnya berubah, entah menjadi lebih pekat, berminyak, atau menggumpal. Hal ini membuat produk tidak menyatu sempurna di kulit dan menyebabkan pori-pori tersumbat.
3. Reaksi Alergi dan Dermatitis Kontak
Efek skincare kedaluwarsa juga dapat memicu reaksi alergi pada kulit, bahkan jika sebelumnya produk tersebut aman digunakan. Alergi ini bisa muncul sebagai ruam merah, gatal parah, bengkak, hingga sensasi panas seperti terbakar. Dalam kasus yang lebih berat, kondisi bisa berkembang menjadi dermatitis kontak, yaitu inflamasi kulit akibat paparan bahan iritan atau alergen.
Menurut American Academy of Dermatology, dermatitis kontak bisa berlangsung selama berhari-hari atau berminggu-minggu, tergantung tingkat keparahannya dan seberapa cepat penanganannya dilakukan.
4. Infeksi Kulit
Risiko paling serius dari penggunaan skincare expired adalah infeksi kulit. Produk yang sudah tidak steril, apalagi yang sering terkena jari tangan tanpa alat bantu seperti spatula, berpotensi membawa bakteri patogen seperti Staphylococcus aureus atau Pseudomonas aeruginosa. Jika bakteri ini masuk ke dalam lapisan kulit yang terluka atau sensitif, bisa menyebabkan infeksi yang memerlukan pengobatan medis, bahkan antibiotik topikal atau oral.
Infeksi ini bisa menimbulkan gejala seperti kulit bernanah, terasa nyeri saat disentuh, hingga munculnya luka terbuka kecil. Infeksi yang tidak segera ditangani juga bisa meninggalkan bekas luka atau pigmentasi pasca-peradangan.
5. Kerusakan Skin Barrier
Efek skincare kedaluwarsa lainnya adalah berpotensi menimbulkan kerusakan skin barrier, atau lapisan pelindung alami kulit. Skin barrier yang terganggu akan membuat kulit lebih mudah kehilangan kelembapan (transepidermal water loss), menjadi lebih sensitif, dan lebih rentan terhadap serangan mikroorganisme serta polusi lingkungan.
Gejala kerusakan skin barrier bisa berupa rasa kering berlebihan, mengelupas, perih saat memakai skincare apa pun, bahkan ketika hanya membilas wajah dengan air biasa. Jika ini terjadi akibat penggunaan produk kedaluwarsa, proses pemulihannya bisa memakan waktu lebih lama.
6. Hiperpigmentasi dan Bekas Jerawat Membandel
Ketika kulit mengalami inflamasi berulang karena iritasi atau alergi, produksi melanin bisa meningkat sebagai respons alami tubuh. Akibatnya, muncul noda gelap atau post-inflammatory hyperpigmentation (PIH) di area yang mengalami luka atau ruam.
Efek skincare kedaluwarsa bisa memicu reaksi ini berulang kali, memperparah kondisi PIH yang sebelumnya mungkin sudah membaik. Hal yang sama juga berlaku untuk bekas jerawat. Jika jerawat muncul akibat produk rusak dan sering dipencet atau digaruk karena gatal, maka bekasnya bisa lebih sulit dihilangkan.
7. Efek Jangka Panjang: Penuaan Dini dan Sensitivitas Kulit
Skincare expired tidak hanya kehilangan efektivitas, tapi juga gagal melindungi kulit dari agresor luar seperti sinar UV dan radikal bebas. Jika kamu menggunakan sunscreen kedaluwarsa, misalnya, kulit bisa terkena paparan sinar matahari tanpa perlindungan optimal, yang dalam jangka panjang mempercepat proses penuaan seperti munculnya garis halus, keriput, dan flek hitam.
Selain itu, paparan bahan aktif yang rusak bisa membuat kulit jadi lebih sensitif dari waktu ke waktu. Kulit yang sebelumnya kuat bisa menjadi mudah merah, reaktif, dan tidak tahan terhadap perubahan suhu atau kandungan dalam skincare lain yang sebenarnya aman.
Jenis Skincare yang Cepat Kedaluwarsa
Mengingat efek skincare kedaluwarsa nggak bisa diabaikan, penting untuk mengetahui apa saja jenis skincare yang cepat mengalami kondisi ini. Nggak semua produk perawatan kulit punya umur simpan yang panjang.
Beberapa jenis skincare justru tergolong cepat kedaluwarsa karena kandungannya rentan teroksidasi atau rusak bila tidak disimpan dengan benar. Nah, mengenali jenis-jenis skincare ini sangat penting agar kamu bisa lebih bijak dalam membeli dan menggunakannya.
1. Produk Berbahan Aktif Tinggi
Produk yang mengandung bahan aktif seperti retinol, vitamin C (asam askorbat), niacinamide, AHA, dan BHA memiliki efektivitas tinggi namun juga sensitif terhadap paparan udara, cahaya, dan suhu. Misalnya, serum vitamin C cenderung cepat teroksidasi, terlihat dari warnanya yang berubah menjadi kuning kecokelatan atau bahkan oranye gelap, tanda bahwa produknya sudah tidak stabil lagi. Produk ini biasanya memiliki masa simpan 6-12 bulan.
2. Produk Berbahan Dasar Air (Water-Based Skincare)
Skincare berbasis air seperti toner, essence, face mist, dan serum ringan sangat rentan terkontaminasi bakteri karena air adalah medium yang ideal bagi mikroorganisme untuk berkembang biak. Terutama jika produk tidak mengandung pengawet kuat atau menggunakan pengawet alami (seperti phenoxyethanol) yang kadang tidak cukup stabil dalam jangka panjang.
3. Produk dengan Kemasan Jar atau Pot
Skincare yang dikemas dalam jar terbuka seperti krim malam, sleeping mask, atau balm lebih cepat terkontaminasi karena sering bersentuhan langsung dengan jari. Meski kamu rajin cuci tangan, tetap saja setiap kali membuka dan menutup tutupnya, udara dan mikroba dari lingkungan sekitar bisa masuk.
4. Produk Organik atau Clean Beauty tanpa Pengawet Sintetis
Tren skincare berbahan natural dan bebas bahan kimia sintetis memang sedang naik daun. Namun, perlu diketahui bahwa produk yang menggunakan pengawet alami atau bahkan tidak mengandung pengawet sama sekali umumnya jauh lebih cepat rusak.
5. Produk Tabir Surya (Sunscreen)
Sunscreen, terutama yang berbasis chemical, rentan kehilangan efektivitasnya setelah tanggal kedaluwarsa. Filter UV dalam sunscreen bisa terurai dan tidak lagi memberikan perlindungan maksimal terhadap sinar UVA dan UVB.
6. Produk Eye Cream dan Skincare Area Sensitif
Kulit di sekitar mata sangat tipis dan sensitif, sehingga produk untuk area ini seringkali diformulasikan dengan bahan yang lebih lembut dan minim pengawet. Karena itu, eye cream biasanya memiliki PAO yang lebih singkat, sekitar 6 bulan setelah dibuka.
Tips Mengecek dan Menyimpan Skincare dengan Benar
Beberapa langkah ini bisa mulai diterapkan untuk mencegah efek skincare kedaluwarsa yang membahayakan kulit.
Cara Mengecek Masa Pakai
- Selalu baca label dan perhatikan simbol PAO atau expiry date.
- Gunakan label kecil atau stiker untuk mencatat tanggal pertama kali produk dibuka.
- Buat daftar stok skincare agar bisa dipantau penggunaannya.
Tips Menyimpan Skincare
- Simpan di tempat sejuk dan tidak terkena sinar matahari langsung.
- Hindari menyimpan skincare di kamar mandi karena kelembapan tinggi mempercepat pertumbuhan bakteri.
- Pastikan tutup produk selalu rapat setelah digunakan.
- Gunakan spatula bersih jika produk berbentuk jar.
Sudah Terlanjur Memakai Skincare Kedaluwarsa? Lakukan Ini
Jika kamu merasa kulit bereaksi negatif setelah memakai skincare yang ternyata sudah kedaluwarsa, segera lakukan langkah berikut:
- Hentikan penggunaan produk.
- Bilas wajah dengan air bersih dan sabun lembut.
- Kompres dengan air dingin untuk meredakan peradangan.
- Gunakan soothing gel berbahan aloe vera atau centella asiatica untuk menenangkan kulit.
Jika gejala tidak membaik dalam 1–2 hari, segera konsultasikan dengan dokter kulit.
Memahami efek skincare kedaluwarsa sangat penting agar perawatan kulit yang dilakukan optimal dan memberikan hasil yang sesuai harapan. Jadi, saatnya mulai lebih perhatikan lagi produk skincare yang dimiliki, mulai dari masa simpan hingga cara penyimpanan yang tepat, Sahabat Fimela!
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.